Keputusan
adalah suatu pemutusan atau pengakhiran dari pada suatu proses pemikiran
tentang suatu masalah atau problem, untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diperbuat
guna mengatasi masalah tersebut, dengan menjadikan pilihan pada salah satu
alternatif tertentu. Atmosudirsjo S Prajudi(1982:87). Pengambilan keputusan
dibutuhkan jika memiliki masalah yang harus diselesaikan dengan memuaskan.
Situasi masalah tersebut yang menjadi masukan pertama dalam sistem pembuatan keputusan.
Beberapa pengertian tentang pengambila keputusan menurut beberapa pakar :
- Wiranda : pengambilan keputusan merupakan
salah satu peranan manajer yang disebut peranan decisional.
- Sutisna : suatu putusan ialah proses
memilih tindakan tertentu antara sejumlah tindakan alternative yang
mungkin.
- Drummond : pengambilan keputusan
merupakan usaha penciptaan kejadian-kejadiandan pembentukan masa depan
(peristiwa-peristiwa pada saat pemilihan dan sesudahnya).
- G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.
- Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.
- Horold dan Cyril O’Donnell : pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
- P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan data dan fakta.
Pengambilan
keputusan (decision making) memegang peranan penting karena keputusan yang
diambil oleh manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan
oleh bawahannya atau organisasi yang ia pimpin. Ada keputusan yang tidak
terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil
keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Sehingga dapat disimpulkan dari
definisi diatas bahwa pengambilan keputusan ialah proses pemecahan masalah
dengan menentukan pilihan dari beberapa alternative untuk menetapkan suatu
tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Jenis-jenis keputusan
organisasi
Jenis
keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu
yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus
dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan
tersebut difokuskan. Secara garis besar, keputusan digolongkan ke dalam
keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. keputusan rutin adalah
keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah
dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah
keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
Di sisi lain, ada pula pembagian
jenis keputusan berdasarkan pihak pengambil keputusan, yaitu:
- Keputusan strategis
Setiap
organisasi melahirkan berbagai kebijakan atau keputusan organisasional.
Kebijakan dan arah organisasi merupakan keputusan strategis. Kebijakan dan arah
yang dimaksud adalah keputusan-keputusan apasaja yang telah diambil dalam
organisasi yang membawa organisasi tersebut mencapai arah tujuan bersama dalam
organisasi.
- Keputusan operasional
Adapun
keputusan organisasional menyangkut pengelolaan organisasi sehari-hari.
Keputusan operasional sangat menentukan efektivitas keputusan strategis yang
dimabil oleh para manajer puncak (Drummond, 1995). Keputusan operasional ini
dilakukan untuk menjalankan kegiatan organisasi sehari-hari atau dilakukan
dalam rutinitas organisasi demi berjalannya organisasi tersebut.
Ada pula jenis keputusan yang
berdasarkan masalah yang dihadapi, yaitu:
- Keputusan yang diprogramkan (program decision)
Keputusan
ini merupakan keputusan yang berulang dan telah ditentukan sebelumnya, dalam
keputusan terprogram prosedur dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
yang dialami organisasi. Keputusan terprogram memiliki struktur yang baik
karena pada umumnya kriteria bagaimana suatu kinerja diukur sudah jelas,
informasi mengenai kinerja saat ini tersedia dengan baik, terdapat banyak alternatif
keputusan, dan tingkat kepastian relatif yang tinggi. Tingkat kepastian relatif
adalah perbandingan tingkat keberberhasilan antara 2 alternatif atau lebih.
Keputusan ini merupakan keputusan yang baik karena tedapat langkah-langkah
pengambilan keputusan yang tertata sehingga dapat memudahkan dalam pengambilan
keputusan.
- Keputusan yang tidak diprogramkan (non-programmed
decision)
Keputusan
ini belum ditetapkan sebelumnya dan pada keputusan tidak terprogram tidak ada
prosedur baku yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan. Keputusan
ini dilakukan ketika organisasi menemui masalah yang belum pernah mereka alami
sebelumnya, sehingga organisasi tidak dapat memutuskan bagaimana merespon
permasalahan tersebut, sehingga terdapat ketidakpastian apakah solusi yang
diputuskan dapat menyelesaikan permasalahan atau tidak, akibatnya keputusan
tidak terprogram menghasilkan lebih sedikit alternatif keputusan dibandingkan
dengan keputusan terprogram selain itu tingginya kompleksitas dan
ketidakpastian keputusan tidak terprogram pada umumnya melibatkan perencanaan
strategik. Jadi keputusan ini muncul dikarenakan adanya masalah baru yang belum
pernah terjadi atau belum terdapat pengalaman terhadap masalah tersebut.
Contoh kasus dalam tipe-tipe proses
pengambilan keputusan
Dalam sepanjang hidupnya manusia
selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan atau
alternatif
dan pengambilan keputusan.
Hal ini sejalan dengan teori real life choice,yang menyatakan
dalam kehidupan
sehari-hari manusia melakukan atau membuat
pilihan-pilihan di antara
sejumlah alternatif.
Pilihan-pilihan tersebut biasanya berkaitan dengan alternatif
dalam
penyelesaian masalah yakni
upaya untuk menutup terjadinya kesenjangan antara keadaan
saat
ini dan keadaan
yang diinginkan. Begitu pula dengan perusahaan. Perusahaan juga butuh
mengambil keputusan-keputusan yang
nantinya akan mempengaruhi perusahaan itu ke depannya.
Dan tentunya dalam pengambilan
keputusan, keputusan-keputusan tersebut harus dipikirkan secara
matang terlebih dahulu agar tidak
merugikan perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang terkait.
Pengambilan keputusan secara
universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai
alternative. Pengertian ini mencakup
baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah.
Tipe Pengambilan keputusan (
Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan
alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
1. Keputusan terprogram/keputusan
terstruktur yaitu keputusan yang berulang- ulang dan
rutin, sehingga dapat
diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada
manjemen tingkat
bawah.
Contoh : Manajer
produksi dari PT. XYZ selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal bulan,
yaitu dengan melakukan
pembelian bahan baku untuk persediaan.
2. Keputusan setengah terprogram /
setengah terstruktur yaitu keputusan yang sebagian dapat
diprogram, sebagian
berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini
seringnya bersifat
rumit dan membutuhkan perhitungan - perhitungan serta analisis yg terperinci.
Contoh : Pak Darwin
adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada devisi
keuangan mengharuskan
Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta mengolah
keuangan pada PT. Arta.
Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik dan harus
menghitungan dengan
cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang akan dibeli agar
investasi yang
dilakukan tidak merugikan perusahaan. Maka Pak Darwin harus melakukan
keputusan untuk
menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.
3. Keputusan tidak terprogram/ tidak
terstruktur yaitu keputusan yang tidak terjadi berulang
ulang dan tidak selalu
terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk
pengambilan keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia
dan biasanya berasal
dari lingkungan luar.
Contoh : Pak Andre adalah
seorang Presiden Direktur PT. Angkasa. Ia harus selalu bisa
mengambil keputusan dengan
cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan
yang dia ambil berdasarkan
informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui. Contohnya
adalah harga saham yang
selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan keuangan perusahaan agar
harga saham perusahaan pada
bursa efek bisa selalu stabil.
Sumber :
Ardiprawiro, S.E . 2013. Teori Organisasi Umum 2: Bab 3 Pengambilan
Keputusan dalam Organisasi.http://ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/41188/Bab+3+TOU+2.pdf
http://www.de-faisal.com/manaj.pengamb.keputusan.html
http://meyka.blogdetik.com/2013/05/11/pengambilan-keputusan-dalam-manajemen/
http://ayobelajarmanajemen.blogspot.com/2013/03/contoh-kasus-dalam-tipe-tipe-proses.html
http://ahmadmuhajirs.blogspot.co.id/2014/12/proses-pengambilan-keputusan-contoh.html
No comments:
Post a Comment